Aku tidak bisa tidur. Entah kenapa malam ini sulit terpejam. Biasanya aku tidur cukup awal, karena pekerjaan dan mengembalikan pola tidur manusia kebanyakan. Oiya, itu juga karena aku tidak ingin tambah jerawat seperti kata artikel di internet.
Aku memang pelupa. Banyak hal yang harus aku catat sebelum lenyap dari ingat. Membeli barang, bertemu seseorang, mengambil laundrian, semua aku catat. Tapi aku menyimpan banyak memori tentangnya.
Dia memang tidak terlalu cantik, bahkan biasa saja. Dibanding dengan perempuan lain? Banyak yang bisa bersolek, berdandan putri, dan pamer kehidupan istana. Tapi aku tetap menyukainya. Dia menggemaskan seperti cakwe yang ditiriskan setelah diangkat dari penggorengan.
Dia sudah tidak kecil lagi, remaja bukan, dewasa baru hampir. Mulai mencoba belajar berteman dengan bedak dan pensil alis, berkawan dengan lipstik dan pulas mata. Cantik? Jelas tanpa ragu. Meski aku suka dia yang tanpa make-up. Mungkin aku hanya belum bisa move on dengan pertemuan awal kita, saat itu dia masih belum bisa dandan, hanya bermodal muka segar dan jepet di rambut ikalnya.
Aku belajar merapikan diri darinya. Mencatat segala hal yang penting dan mungkin penting. Menaruh barang agar tidak terhambur hilang dan merencanakan segala hal. Aku selalu ingat bahwa kalender di ponselnya penuh dengan jadwal kegiatan, bahkan libur nasional pun dia tulis sebagai pengingat hehe. Urusan ditunda atau tak jadi acara, itu belakangan.
Tapi kamu ingatkan dia untuk jangan terlalu sering sebal dengan hal diluar dugaan. Itu hal biasa kok. Aku sering menghadapinya. Walaupun mukanya tambah menggemaskan saat bersungut dan melipat sudut bibir hehe.
Oiya, dia suka sekali berkeliling kota. Karena aku hanya bisa naik motor, ya aku hanya mengajaknya keliling naik motor. Kita bisa berbicara banyak hal saat di jalan, tentang teman kampusnya yang pemalas, tentang adiknya yang genit, tentang dunia atau apapun. Jangan menolak jika dia mengajakmu pulang namun dengan berkeliling kota, dia cuman ingin bercerita dan menikmati suasana.
Dia punya banyak kenalan dan teman, dan sahabat yang sangat disayanginya. Berteman baiklah dengan mereka juga. Karena mereka bagian dari hidupnya. Aku tak punya banyak waktu untuk berjumpa dengan teman-temannya, janganlah sepertiku ya.
Dia bisa bercerita banyak tentang temannya, entah teman sma, teman kuliah, atau teman lainnya. Ingatlah nama dan wajah teman-temannya, jangan seperti aku yang susah mengingat mereka.
Sekali-kali ajaklah dia makan malam di tempat yang mahal. Traktir dia. Dia suka makan enak dan tempat yang bagus. Tapi jangan terlalu pedas, dia tidak suka.
Ajak dia foto bersama, dia suka berfoto ria, apalagi kalau saat berdandan cantik. Jangan sepertiku yang sedikit sekali mempunyai foto berdua dengannya.
Aku akan melanjutkannya lagi, masih banyak hal tentangnya yang perlu kamu tahu agar bisa membuatnya selalu bahagia.
Aku memang pelupa. Banyak hal yang harus aku catat sebelum lenyap dari ingat. Membeli barang, bertemu seseorang, mengambil laundrian, semua aku catat. Tapi aku menyimpan banyak memori tentangnya.
Dia memang tidak terlalu cantik, bahkan biasa saja. Dibanding dengan perempuan lain? Banyak yang bisa bersolek, berdandan putri, dan pamer kehidupan istana. Tapi aku tetap menyukainya. Dia menggemaskan seperti cakwe yang ditiriskan setelah diangkat dari penggorengan.
Dia sudah tidak kecil lagi, remaja bukan, dewasa baru hampir. Mulai mencoba belajar berteman dengan bedak dan pensil alis, berkawan dengan lipstik dan pulas mata. Cantik? Jelas tanpa ragu. Meski aku suka dia yang tanpa make-up. Mungkin aku hanya belum bisa move on dengan pertemuan awal kita, saat itu dia masih belum bisa dandan, hanya bermodal muka segar dan jepet di rambut ikalnya.
Aku belajar merapikan diri darinya. Mencatat segala hal yang penting dan mungkin penting. Menaruh barang agar tidak terhambur hilang dan merencanakan segala hal. Aku selalu ingat bahwa kalender di ponselnya penuh dengan jadwal kegiatan, bahkan libur nasional pun dia tulis sebagai pengingat hehe. Urusan ditunda atau tak jadi acara, itu belakangan.
Tapi kamu ingatkan dia untuk jangan terlalu sering sebal dengan hal diluar dugaan. Itu hal biasa kok. Aku sering menghadapinya. Walaupun mukanya tambah menggemaskan saat bersungut dan melipat sudut bibir hehe.
Oiya, dia suka sekali berkeliling kota. Karena aku hanya bisa naik motor, ya aku hanya mengajaknya keliling naik motor. Kita bisa berbicara banyak hal saat di jalan, tentang teman kampusnya yang pemalas, tentang adiknya yang genit, tentang dunia atau apapun. Jangan menolak jika dia mengajakmu pulang namun dengan berkeliling kota, dia cuman ingin bercerita dan menikmati suasana.
Dia punya banyak kenalan dan teman, dan sahabat yang sangat disayanginya. Berteman baiklah dengan mereka juga. Karena mereka bagian dari hidupnya. Aku tak punya banyak waktu untuk berjumpa dengan teman-temannya, janganlah sepertiku ya.
Dia bisa bercerita banyak tentang temannya, entah teman sma, teman kuliah, atau teman lainnya. Ingatlah nama dan wajah teman-temannya, jangan seperti aku yang susah mengingat mereka.
Sekali-kali ajaklah dia makan malam di tempat yang mahal. Traktir dia. Dia suka makan enak dan tempat yang bagus. Tapi jangan terlalu pedas, dia tidak suka.
Ajak dia foto bersama, dia suka berfoto ria, apalagi kalau saat berdandan cantik. Jangan sepertiku yang sedikit sekali mempunyai foto berdua dengannya.
Aku akan melanjutkannya lagi, masih banyak hal tentangnya yang perlu kamu tahu agar bisa membuatnya selalu bahagia.
Comments
Post a Comment