"Ih kamu nggak logis!"
"Mbok ya sing logis kalo ngomong tu.."
Tadi malam saya melihat beberapa update status di facebook dan twitter yang mengandung kata "ga logis". Lalu pagi ini saya mencoba mencari beberapa pengertian "logis" dari internet. Apakah "logis" sama dengan "masuk akal"? lalu.. "akal" sendiri apa sih?
Mari kita lihat beberapa definisi makna kata tersebut dari blog lain atau dari laman pencarian definisi populer, Wikipedia.
---
Definisi 'logis'
|
Indonesian to Indonesian
adjective
1. sesuai dng logika; benar menurut penalaran; masuk akal
source: kbbi3
|
sumber: http://artikata.com/arti-338770-logis.html
---
Berpikir Logis
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari jawabannya.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan.
sumber: http://adhychezz.wordpress.com/pemikiran/apa-itu-berpikir-logis-kritis-dan-kreatif/
Logika
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[1].
Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Logika sebagai matematika murni
Logika masuk ke dalam kategori matematika murni karena matematika adalah logika yang tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol matematik (logika simbolik). Logika tersistematisasi dikenalkan oleh dua orang dokter medis, Galenus (130-201 M) dan Sextus Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.
Puncak logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Logika
Akal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan,formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah.[1]
Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama. [1]
Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. [2]Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini.[3]
Akal juga bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar.[2] Akal juga mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan.[4]
Akal fikiran tidak hanya digunakan untuk sekedar makan, tidur, dan berkembang biak, tetapi akal juga mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul, alam dan masa yang akan datang.[3] Kemampuan berfikir mengantarkan pada suatu kesadaran tentang betapa tidak kekal dan betapa tidak pastinya kehidupan ini. [3]
Kesimpulan
- a. Yang logis adalah yang masuk akal. [5]
- b. Yang logis itu mencakup yang rasional dan yang supra-rasional. [5]
- c. Yang rasional ialah yang masuk akal dan sesuai dengan hukum alam.[5]
- d. Yang supra-rasional ialah yang masuk akal dan sesuai dengan hukum alam.[5]
- e. Istilah logis dapat dipakai dalam pengertian rasional atau dalam pengertian supra-rasional.
- sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Akal
- ---
- jadi gimana menurut kalian?
- yang logis yang masuk akal? tapi pemahaman akal masing-masing manusia berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengalamannya masing-masing kan? atau ada persetujuan/perjanjian/konsensus bersama tentang yang dipandang logis atau tidak logis? atau gimana? hehe silahkan gunakan akal masing-masing yah! jangan lupa nge-teh! :D
Comments
Post a Comment